Jumat, 30 Agustus 2013

Arti Kehormatan Ala Jusuf Kala

Jusuf Kalla sudah punya seabrek pengalaman, kekayaan dan tentu nama besar, tentu orang akan berpikir dia memiliki gengsi yang besar juga, tapi hari ini ketika saya membaca berita ini. saya tahu gengsi dan harga diri seorang Jusuf Kalla tidak lebih tinggi dari Kecintaannya dari Indonesia.

Jusuf Kalla sudah pernah menjadi Wakil Presiden di era pertama pemerintahan SBY, saat ini dia disebut sebagai “bamper SBY”, nah kini dia mau menjadi Bamper Indonesia.

Jokowi Sungkeman Pada JK saat ingin maju jadi Cagub DKI (photo: harianterbit.com)
Jokowi Sungkeman Pada JK saat ingin maju jadi Cagub DKI (photo:harianterbit.com)

Kesediaannya menjadi Calon Wakil Presiden Jokowi adalah sebuah gambaran bagaiman Jusuf Kalla mampu melihat kemampuan dan talenta Jokowi yang baik, dan harus didorong, didukung dan ditopang atau “dilindungi” dari “jahatnya” dan “kejamnya “politik Indonesia yang hanya mencari dan menonjokan Citra. Politik yang tidak tahu dan tak pernah mencari tahu apa arti sesungguhnya dari Kepentingan Negara.

Bahkan ada forummer mengaitkan Jusuf Kalla cocok sebagai Wakil bagai Joe Bidden yang selalu melindungi dan menolong Barrack Obama dari serangan para Politikus di Amerika Serikat.
Disaat Gengsi Elit Bangsa ini begitu tingginya, seperti “ketidaksudian” Megawati sampai hari ini hadir dalam peringatan 17 Agustus di Istana Negara, Ketidak sepakatannya para Elit mendukung tokoh Muda maju, dan terlihat berlombanya Elit Politik menjadi orang nomor Satu dihempaskan Oleh Jusuf Kalla yang mempertaruhkan “Kehormatan”-nya untuk jadi orang Nomor 2 di Negeri ini, seperti komentar seorang berakun: “orang bijak palsu” di kompasiana.com

Apakah ini adalah ambisi Pribadi?
Saya berani berkata tidak. Ini adalah gambaran kecintaan akan Indonesia.
Bagi Jusuf Kalla dan Saya dan banyak lagi saudara sebangsa dan setanah air, saat ini adalah saat penentuan apakah calon terbaik Presiden Indonesia 2014-2019 Jokowi akan mampu kita angkat, ini bukan faktor Jokowi, tapi lebih pada faktor kebutuhan Pemimpin yang kompeten di Indonesia ini yang diharapkan mampu mengangkat derajat dan martabat Bangsa dan Masyarakatnya.

Jusuf Kalla telah mengajarkan kita bagaimana meletakkan sebuah  kehormatan pada tempat sebenarnya. Sebuah kehormatan pribadi yang memang seharusnya tidak lebih tinggi dari kecintaan akan Indonesia, kecintaan akan bangsa dan negaranya. Sebuah Kehormatan yang semestinya tidak boleh tunduk pada gengsi, harga diri terlebih kepentingan semata.

Jusuf Kalla mengajarkan pada kita bahwa Kehormatan sesungguhnya itu ada disaat diri kita mau melepaskan ego, gengsi dan kepentingan sesungguhnya untuk orang lain terlebih untuk bangsa.

:good: Terimakasih untuk Bapak Jusuf Kalla atas pelajarannya.
Salam Pewaris Nusantara.

Short URL: http://goo.gl/UQoSTc

Selasa, 27 Agustus 2013

Si Gula Pasir

“Mengapa saya tidak bekerja ? Bukankah saya dokter ? Memang
Dan sangat mungkin saya bekerja saat itu.
Namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika khirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami kehilangan kedekatan pada anak sendiri ? apa artinya tambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk pribadinya sendiri ? Anak saya akan tidak memiliki ibu.
Seimbangkan anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orang tua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja ? itulah sebabnya saya memutuskan menenrima hidup pas-pasan. Bertahun-tahun kami bertiga hidup begitu.”
Jangan biarkan anak-anakmu hanya bersama pengasuh mereka.
Bagaimana bila dibantu pengasuh dengan kakek neneknya ?
“Sudah cukup rasanya membebani orang tua dengan mengurus kita sejak lahir sampai berumah tangga. Kapan lagi kita mau memberikan kesempatan kepada orang tua untuk penuh beribadah sepanjang waktu di hari tua.
Mudah-mudahan ini bisa jadi penyemangat dan jawaban untuk ibu-ibu berijazah yang rela berkorban demi keluarga dan anak-anaknya.
Karena ingin rumah tangganya tetap terjaga dan anak-anaknya bisa tumbuh dengan penuh perhatiah, tidka hanya dalam hal akademik, tapi juga untuk mendidik agamanya, karena itulah sejatinya peran oarang tua.
Belajar dari kesuksesan orang-orang hebat, selalu ada pengorbanan dari orang-orang yang berada dibelakangnya, yang mungkin namanya tidak pernah tertulis dalam sejarah.
Berbanggalah Engkau sang ibu rumah tangga, karena itulah pekerjaan seorang wanita yang paling mulia
Ibu Ainun Habibie

Alasan yang sama mengapa sang ibu memilih jadi ibu rumah tangga :’)
#gulapasir terbaik

Menembus #logika

Menembus logika? yaaa apalagi klo bukan cinta
Tepat sehari yang lalu, teringat lagi salah percakapan dalam kisah hidup Habibie&Ainun, ketika si Habibie muda pertama kali melihat si gula jawa yang telah berubah menjadi gula pasir; putih, manis dan cantik dan kemudian balik ketempat tinggalnya.
Teman Habibie : Gimana tadi lancar?, kamu suka ya sama Ainun itu
Habibie : Hahhah, klo iya kenapa?
Teman Habibie : Dia itu banyak yang suka loh, orangnya ganteng-ganteng mulai dari jaksa, perwira, pejabat dll (lupa)
Habibie : Trus Kenapa?
*maaf tidak begitu ingat redaksinya 
Habibie sepertinya tau persis akan konskuensi memilih Ainun namun ia juga tau persis tentang cinta yang selalu “ceroboh”, itu terlihat dari ucapan Habibie “Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?”.

Sangatlah pantas untuk habibie muda menjatuhkan hati padanya (Ainun). Namun tidak demikian untuk Ainun, setidaknya dia harus punya beribu alasan untuk menjatuhkan pilihannya kepada Habibie di kala itu (menurut logika saya), Kenapa? bukankah ada banyak pria yang telah mapan jauh lebih gagah di luar sana yang menunggunya, tapi lagi-lagi Kenapa?

Ada alasan yang lebih beralasan selain mapan dan ganteng ketika wanita cerdas memilih pendamping hidupnya, yaitu visi hidup yang jelas serta kemampuan mewujudkannya. Dan Habibie punya itu, terpancar jelas di matanya.
"Masa lalu saya adalah milik saya, masa lalu kamu adalah milik kamu, tapi masa depan adalah milik kita." 
Pertanyaan yang sama pernah saya ajukan kepada sang ibu yang kehidupannya lebih baik dan dapat memilih, namun menjatuhkan pilihannya sang Ayah seorang mahasiswa ngga jelas, pekerja di bengkel kecil kala itu. Ternyata alasan serupa yang saya dapati.
Jangan tanya bagaimana rasanya “jatuh” cinta. Justru aku ingin tahu, apakah “cinta” selalu seceroboh itu?
— (via anamrufisa)

Jumat, 23 Agustus 2013

#salam itu membahagiakan :)

Pagi itu sedang meyusuri jalan sebelah kampus yang penuh tumpukan sampah, mau balik ke kontrakan setelah main di lab tercinta. Tampak beberapa mahasiswa yang kuliah pagi berjalan dengan arah berlawanan, tampak pula beberapa ibu tua dan seorang bapak yang sedang mengais rezeki di tumpukan sampah kala itu. Tetap berjalan dan menunduk, ada 
banyak pikiran di kepala mulai dari cinTA sampai sebuah agenda yang harus kusiapkan.

Mungkin ada yang salah kala itu, ya mungkin diri ini lupa bersyukur, tak cukupkah dengan pemandangan di tempat sampah tadi yang seharusnya jadi acuan untuk terus berucap “Alhamdulillah ya Allah”.

Langkah pun berlanjut dan masih tertunduk wajah ini, namun tiba-tiba pikiran pecah ketika terdengar suara “Assalamualaikum kakak”, kuangkat pandangan tak kudapati siapa-siapa, lalu berbalik kemudian kuarahkan pandangan ke bawah menuju asal suara. Kudapati perempuan kecil putih, berpakaian kuning cerah yang kuperkirakan umurnya sekitar 4 tahun yang sedang bermain dengan sepeda roda tiganya. Pandanganku tertuju ke wajahnya dan iapun masih melihat ke arahku, sambil tersenyum ia mengulangi salamnya “Assalamualaikum kakak” kemudian kujawab “Waalaikumsalam dek, pintarnya”, beberapa detik masih dalam posisi yang sama melihat si bocah kecil melanjutkan mainnya.

Perasaan berbeda tiba-tiba muncul, yang tadinya murung menjadi lebih semangat dan berbahagia. Tersenyum sendiri, melihat si bocah berbahagia lepas melanjutkan mainnya, cukup ditemani sepeda roda tiga tua serta pasir timbunan bangunan. Terfikir kenapa harus murung?, bukankah yang lain juga punya banyak masalah?, bukankah hidup ini memang takkan lepas dari masalah hingga ke liang lahat? Tinggal bagaimana menyakapinya.

Lanjut berjalan menuju kontrakan lengkap dengan senyum yang kubawa hasil pemberian si adik kecil :)
Bahagia itu sederhana, berbahagialah dengan membahagiakan orang lain.
"Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak beriman sehingga kalian saling mencintai. Tidakkah kalian mau aku tunjukkan sesuatu yang apabila kalian kerjakan akan menjadikan kalian saling mencintai? Yaitu sebarkanlah salam di antara kalian." (HR. Muslim)

http://muhnurakbar.tumblr.com/post/39216565515/salam-itu-membahagiakan

Nak, Ibu Ingin Bicara Soal Milih-milih Perempuan…

Rasanya hampir tidak dapat dipercaya sekarang ibu menulis soal ini kepada dua anak laki laki yang sangat membanggakan hati. Ibu tidak bisa lebih bersyukur atau meminta kepada Tuhan memperoleh putra yang lebih baik daripada kalian.  Kalian bertiga adalah anugerah terbesar dan terindah yang Tuhan berikan kepada ibu.  I could never ask for more…
Membesarkan kalian adalah masa masa terindah dalam hidupku, sekalipun itu harus ditukar dengan prospek perkembangan karir, ibu bahagia memilih menjadi ibu rumah tangga dan menyaksikan kalian tumbuh.
Pada akhirnya ibu harus bicara soal jodoh, mengingat saat ini  kalian sudah cukup pusing dikejar kejar cewek yang tentu saja mengagumi kualitas yang ada dalam diri kalian. You were brought up with lots of love and values  from your parents. Never forget that.
Rasanya ibu tidak harus  panjang lebar mengulang kembali bagaimana menjadi laki laki sejati . Satu kalimat sederhana mampu mengungkapkan petuah panjang soal itu  :Contohilah ayahmu.
Soal cewek, ibu dapat memahami rasa heran maupun kebingungan kalian. Wanita memang tidak mudah dipahami. Sampai detik ini juga ibu kadang sukar memahami diri sendiri. Itu bagian misteri perempuan yang justru menambah keindahannya. Satu pemahaman umum sederhana adalah wanita ingin disayangi dan dilindungi.
Soal selera secara fisik, ibu tidak perlu komen panjang lebar. Masing masing kalian memiliki selera berbeda, dan itu sah sah saja… Selera itu adalah hak prerogatif yang tidak bisa diganggu gugat. Yang pasti secara jujur ibu harus mengatakan bahwa inner beauty adalah hal terpenting, tapi inner beauty tanpa dibungkus dengan kulit luar yang apik akan menjadi kurang maksimal karena kalian sebagai laki laki sejati tidak mau merasa malu membawa istri dan mengenalkannya kepada orang lain, terutama sahabat dan keluarga. Kalian berdua sudah cukup dewasa untuk mengartikan ini…
Dari dulu ibu tidak pernah rewel soal berteman. Yang selalu ibu ingatkan adalah harus selalu baik dan sopan kepada orang lain. Berkawanlah sebanyak mungkin. Jangan memilih milih teman karena status sosialnya maupun dilihat dari uangnya. Tidak semua yang kaya itu baik, tidak semua yang miskin juga baik. Uang hanyalah sarana dan alat membeli sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Uang itu perlu, oleh karenanya aturlah uang dengan baik, dan jangan pernah membiarkan uang mengatur kalian, apalagi sampai bisa membeli hati nurani.
Entahlah kalau ibu ibu yang lain… tapi ketika menyangkut soal memilih jodoh, ibu harus minta maaf lebih dulu. Jujur ibu akan sanget bawel soal ini.  Ibu tidak pernah mungkin bisa benar benar objektif menilai wanita yang akan menjadi istri kalian, tapi sedapat mungkin ibu janji akan bersikap adil dan fair sebatas kemampuan ibu. You two know that I am a fair person. Ibu benci ketidak adilan.
Meskipun sejujurnya ibu sudah berulang kali mengatakan… rasanya tidak ada wanita yang cukup pantas mendapatkan kalian. Ini  adalah  ungkapan kebanggaan seorang ibu kepada anak laki lakinya. Overdosis ? mungkin memang kedengaran berlebihan…but I can’t help it. Kelak istri kalian juga akan merasakan hal yang sama jika kalian memiliki anak laki laki…
Memilih istri itu mungkin kurang lebih mirip dengan memilih mobil… Ada begitu banyak ragam jenis mobil dengan spesifikasi yang berbeda. Kenali diri kalian.. ketahui apa yang menjadi selera kalian.  Satu hal prinsip yang paling berbeda antara istri dan mobil adalah : Istri itu abadi. Tidak bisa ditukar tambah kapan saja kalian mau. When you get married, you married for life.
Jangan pernah menikah hanya karena merasa sudah umurnya harus menikah.Menikahlah karena kalian merasa pasti bahwa dengan dirinya kalian akan saling membahagiakan selamanya.
Ini yang bisa ibu katakan mengenai petunjuk umum secara garis besar ketika itu menyangkut calon istri…
-  Look for the right chemistry. Kalian akan tahu itu ketika bertemu dengan yang cocok. Kalian akan menyadari bahwa rasanya masuk akal kenapa selama ini yang lain kurang menarik, dan ada sesuatu yang rasanya kurang sebelum bertemu dengannya.
Ada pesona tersendiri yang dibawanya yang memang melekat dalam dirinya tanpa dibuat buat.  Ibu pikir dulu ayahmu jatuh cinta dengan ibu karena diantara teman teman calon dokternya yang lembut feminin, tiba tiba nongol seorang wanita yang lain dari yang lain. Yang bisa memanjat pohon dan berantem dengan sangat baik….  Rupanya pria kalem yang tenang itu tergeletak tak berdaya dengan seorang gadis blak blakanyang kalau makan tidak pernah malu malu, dan bisa menyatakan pendapatnya dengan jujur,  sekalipun harus berbeda… Siapa yang bisa menyangka ? Tanya ayahmu soal chemistry… ibu tidak pernah bosan mendengar cerita klasik bagaimana dia jatuh cinta dengan ibu…
- Nilai kebaikannya bukan semata dari cara dia memperlakukan kalian, tapi bagaimana dia memperlakukan orang lain, terutama mereka yang lebih tidak beruntung dari dirinya.
Tentu saja wanita akan baik kepada pria yang dicintainya.  Kebaikan sejati itu dinilai dari bagaimana dia bersikap dan memperlakukan orang lain. Apakah dia adil dan jujur ? Apakah dia penuh belas kasih ?  Bagaimana dia menghormati orang tua dan memperlakukan teman temannya ? Dengan siapa dia bergaul ?. Bagaimana gaya hidupnya ? Apakah dia bisa tersenyum sama lebarnya ketika diajak makan di restaurant mahal  ataupun di warung Tegal yang murah meriah ?.
Perlu waktu untuk menilai ini semua. Tapi kalau soal jodoh, selalu ibu katakan, jangan merasa diburu buru.  Take your time… give time enough time.
- Pilihlah wanita yang mampu menertawakan dirinya sendiri. Ini kemampuan hebat yang sangat perlu. Hidup ini akan membawa kalian kepada banyak masalah dan lika liku… Tapi tidak ada yang lebih menyenangkan daripada  hidup bersama dengan wanita yang mampu membuat kalian tertawa.
Pilihlah wanita yang bisa tertawa ketika kalian mengatakan “kartu ATM-ku tertelan lagi….
Selera humor yang baik itu bukan menertawakan orang lain, tapi lebih kepada bagaimana dia bisa menertawakan dirinya sendiri dan melihat sisi lucu dan baik dari segala sesuatu.  Pada akhirnya cinta yang bergelora itu akan stabil… kupu kupu yang terbang tak tentu arah dalam perut kalian ketika pertama jatuh cinta, akan hinggap dengan tenang dan menetap, digantikan dengan rasa nyaman yang  menyenangkan…, tapi perekat cinta yang awet adalah tertawa bersama menjalani kehidupan rumah tangga kalian.
- Menikahlah dengan wanita yang memiliki prinsip hidup yang baik dan menghormati prinsip prinsipnya. Dia tidak harus selalu setuju dengan kalian. Buat apa menikah dengan orang yang selalu mengatakan ya ? When two person always agree, one is not necessary…
Pilihlah wanita yang mampu menyikapi perbedaan pendapat, mampu menghargai perbedaan selera dan berkompromi secara fair…
Menikahlah dengan wanita yang mampu bicara jujur demi kebaikan.
- Ini yang terakahir, tapi bukan berarti tidak penting…. Menikahlah dengan wanita yang menghormati kalian. Ibu akan menjadi orang yang paling naik pitam jika kalian dikasari. Terutama di depan umum. Never .. ever let a woman be rude to you.
Ibu bisa mengatakan ini karena ibu mendidik kalian untuk selalu menghormati dan menghargai wanita.  Cinta tanpa penghargaan bagaikan mobil tanpa setir, tidak berguna.
Well, you know your mother.. ini dulu yang bisa ibu katakan. Mudah mudahan tidak ada lagi yang perlu ibu tambahkan  kecuali bahwa I love you and will always be proud of you , my sons.
For Russell and Reinhart, with unlimited love from your Mum.)
Source : 

http://muda.kompasiana.com/2013/07/19/nak-ibu-ingin-bicara-soal-milih-milih-perempuan-578085.html